1. Tujuan
[kembali]-Mampu menjelaskan prinsip kerja sensor getaran dan sensor sentuh
-Mampu mengaplikasikan sensor getaran dan sensor sentuh pada rangkaian
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1.Baterai 12V [lebih lengkap]
b. Bahan
4. Sensor Getaran [lebih lengkap]
5. Logic state [lebih lengkap]
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju.
3. Dasar Teori
[kembali] Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).
Baterai dalam sistem PV mengalami berulang kali siklus pengisian dan pengosongan selama umur pakainya. Siklus hidup (cycle life) baterai adalah banyaknya pengisian dan pengosongan hingga kapasitas baterai turun (melemah) dan tersisa 80% dari kapasitas nominalnya. Pabrik baterai biasanya mencantumkan siklus hidup pada spesifikasi teknis baterai. Mencantumkan satu nilai siklus hidup (cycle life) sebenarnya terlalu menyederhanakan informasi, karena siklus hidup baterai juga tergantung pada suhu baterai.
Dari grafik di atas, terlihat pada suhu operasional baterai yang lebih rendah, siklus hidup baterai lebih lama. Siklus hidup baterai juga tergantung dari DoD, artinya baterai yang dikosongkan hanya 50% dari kapasitasnya, berumur lebih lama jika dikosongkan hingga 80%, namun membuat sistem menjadi lebih mahal, karena membutuhkan kapasitas baterai lebih besar untuk mengakomodasi kebutuhan yang sama.
Jika pada suhu operasional lebih rendah, umur baterai lebih lama, namun ada efek negatif berkaitan dengan kapasitas baterai. Pada suhu yang lebih rendah, kapasitas baterai menjadi lebih rendah. Hal ini disebabkan karena pada suhu yang lebih tinggi, reaksi kimia yang terjadi pada baterai bergerak lebih aktif/cepat, sehingga kapasitas baterai cenderung lebih tinggi.
Terkadang, pada suhu yang lebih tinggi, kapasitas baterai justru dapat lebih besar dari angka nominalnya, meskipun pada suhu tinggi, elemen baterai terlalu aktif, juga berakibat buruk pada kesehatan baterai.
- RELAY
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Terminal transistor memerlukan tegangan DC tetap untuk beroperasi di daerah yang diinginkan dari kurva karakteristiknya. Ini dikenal sebagai biasing. Untuk aplikasi amplifikasi, transistor bias sehingga sebagian untuk semua kondisi input. Sinyal input pada basis diamplifikasi dan diambil pada emitor. BC548 digunakan dalam konfigurasi emitor umum untuk amplifier. Pembagi tegangan adalah mode bias yang umum digunakan. Untuk aplikasi switching, transistor bias sehingga tetap penuh jika ada sinyal di dasarnya. Dengan tidak adanya sinyal dasar, itu benar-benar mati.
Dengan sebuah transistor tipikal, grafik arus kolektor versus arus basis akan terlihat sebagaimana berikut ini
Terdapat sebuah hubungan linear (garis lurus) antara arus baris dengan arus kolektor. Dengan kata lain : Arus kolektor secara langsung berbanding lurus dengan arus basis.
Warna | Panjanggelombang [nm] | Material semikonduktor | |
Gallium arsenide (GaAs)Aluminium gallium arsenide (AlGaAs) | |||
610 < λ < 760 | Aluminium gallium arsenide (AlGaAs)Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP) | ||
590 < λ < 610 | Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP) | ||
570 < λ < 590 | Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP) | ||
500 < λ < 570 | Indium gallium nitride (InGaN) / Gallium(III) nitride (GaN)Gallium(III) phosphide (GaP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Aluminium gallium phosphide (AlGaP) | ||
450 < λ < 500 | Zinc selenide (ZnSe)Indium gallium nitride (InGaN) | ||
400 < λ < 450 | Indium gallium nitride (InGaN) | ||
multiple types | Dual blue/red LEDs, blue with red phosphor, or white with purple plastic | ||
λ < 400 | Diamond (235 nm) Boron nitride (215 nm) Aluminium nitride (AlN) (210 nm) Aluminium gallium nitride (AlGaN)Aluminium gallium indium nitride (AlGaInN) – (down to 210 nm) | ||
multiple types | Blue with one or two phosphor layers: yellow with red, orange or pink phosphor added afterwards, or white with pink pigment or dye. | ||
White | Broad spectrum | Blue/UV diode with yellow phosphor |
Modul ini
dilengkapi potentiometer yang dapat disesuaikan, sensor getaran, dan chip
komparator LM393 untuk memberikan output digital yang dapat disesuaikan
berdasarkan jumlah getaran. Potentiometer dapat disesuaikan untuk meningkatkan
dan mengurangi sensitivitas terhadap jumlah yang diinginkan. Modul menghasilkan
tingkat logika tinggi (VCC) ketika dipicu dan rendah (GND) ketika tidak.
Selain itu ada LED onboard yang menyala
saat modul dipicu.
Konfigurasi
Pin Modul Sensor Getaran
Sematkan Nama |
Deskripsi |
Vcc |
Pin Vcc menggerakkan modul, biasanya dengan +5V |
Gnd |
Tanah Catu Daya |
DO'S |
Pin Keluar Digital untuk Output Digital. |
Fitur
& Spesifikasi Modul Sensor Getaran
·
Tegangan Operasi: 3.3V ke 5V DC
·
Arus Operasi: 15mA
·
Menggunakan SW-420 sensor getaran tipe
yang biasanya ditutup
·
LED yang menunjukkan output dan daya
·
Desain berbasis LM393
·
Mudah digunakan dengan Mikrokontroler
atau bahkan dengan IC Digital / Analog normal
·
Dengan lubang baut untuk pemasangan yang
mudah
·
Kecil, murah dan mudah tersedia
Grafik Vibration Sensor
1. Ketika sensor getar dan sensor sentuh berlogika 1
Ketika sensor getar mendeteksi adanya getaran di sekitar tempat yang berkemungkinan terjadinya longsor, maka output sensor akan menghasilkan tegangan sebesar 2,5 volt lalu diumpankan ke resistor 10k ohm sehingga tegangan pada kaki base transistor menjadi 0,75 volt. Hal ini membuat transistor aktif sehingga ada arus yang mengalir dari power suplay ke kaki kolektor transistor Q1 lalu ke kaki emitor Q1 terus ke resistor, LED, dan ground. Akibatnya LED menyala serta relay aktif dan switch berpindah ke kiri
Saat ada material seperti batu atau tanah yang menyentuh sensor atau ketika sensor sentuh disentuh, maka sensor sentuh akan berlogika 1. Hal ini membuat output sensor menghasilkan tegangan sebesar 2,5 volt lalu diumpankan ke resistor 10k ohm sehingga tegangan pada kaki base transistor menjadi 0,75 volt. Hal ini membuat transistor aktif sehingga ada arus yang mengalir dari power suplay ke kaki kolektor transistor Q1 lalu ke kaki kolektor Q1, kaki emitor Q1, dan ground. Akibatnya relay aktif dan switch berpindah ke kiri
Rangkaian akan aktif ketika salah satu sensor hidup atau berlogika 1 karena mendeteksi sesuatu, dan ketika kedua sensornya aktif maka bunyi buzzer akan semakin keras dan LED nya akan semakin terang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar